Senin, 20 Juli 2020

Istri Hamil, Suami Gondrong!... Fakta atau Mitos??

Mungkin banyak dari masyarakat umumnya percaya hal-hal ini. Jika istri hamil, laki-laki tidak boleh memotong rambut??? khususnya di daerah Lombok. 

Biasanya kata orang tua, tidak boleh memotong rambut saat istri hamil... dan kata-kata ini kita akan melihat dari beberapa fakta.

1. Pernyataan ini, mungkin hanya ada di Indonesia.
kenyataannya di negara lain, laki-laki tidak harus gondrong ketika istrinya hamil. Jika memang ada akibatnya, tentu diseluruh dunia pasti kebanyakan laki-laki berambut panjang ketika istri sedang hamil dan bahkan mungkin akan menjadi berita yang terus menerus ditampilkan akan mengalahkan berita dari covid 19.
2. Secara Ilmu kedokteran
Secara teori tidak ada kaitan sama sekali antara rambut panjang suami dengan janin. Yang menentukan itu adalah faktor psikologi dari istrinya. 
3. Ada alasan dari perintah gondrongnya laki-laki
Mungkin ini yang tidak banyak orang ketahui. Alasan orang tua dulu mengatakan "dilarang potong rambut kalau istrinya hamil" adalah supaya bisa membedakan laki-laki yang mempunyai istri. Dan masyarakat juga akan berfikir laki-laki gondrong istrinya sedang hamil. Sehingga suami tidak mempunyai kesempatan untuk dekat atau didekati oleh wanita lainnya.
Biasanya juga, wanita umumnya tidak menyukai laki-laki yang berambut panjang. Alasannya adalah kerapian dan kesannya seperti berandalan. Hal itu juga bertujuan untuk melindungi istri dari hilangnya suaminya. 
Kenapa melindungi istri, secara umum... laki-laki melihat seorang wanita dari fisiknya, dan tentunya perbedaan fisik wanita yang sedang hamil pasti menjadi tidak menarik. Itu juga menjadi salah satu alasan kenapa laki-laki lebih tertarik kepada wanita yang lain. 

Mungkin itu adalah alasan kenapa laki-laki harus gondrong ketika istri hamil. Kembali lagi, niat dari orang tersebut. 

Sabtu, 18 Juli 2020

Naruto vs Naruto dalam Dunia Nyata

Mungkin banyak yang masih ingat dengan Naruto, khususnya pada episode ketika Naruto akan mengendalikan Kyubi atau Kurama. Sebelum melawan Kyubi atau Kurama, Naruto terlebih dahulu harus melawan dirinya sendiri dibawah air terjun kebenaran.

Jadi pada episode itu, Naruto melawan sisi gelapnya. Ketika itu Naruto kesulitan melawan dirinya sendiri, karena semua jutsu yang dilakukan Naruto sama dengan jutsu yang dilakukan oleh sisi gelapnya. Secara otomatis akan selalu berimbang, bahkan tenaga dari sisi gelapnya tidak akan habis-habis, yang mengakibatkan Naruto sendirilah yang akhirnya kalah.


Mungkin sebagian orang tidak menyadari makna yang tersirat dalam episode ini. Karena memang jarang ada yang memperhatikan atau menyadari bahwasanya apa yang dilakukan Naruto itu kita melakukannya juga, bahkan bisa jadi setiap hari kita melakukan itu.

Ada beberapa poin yang bisa disampaikan dari episode tersebut:

1. Musuh terbesar manusia itu adalah dirinya sendiri
Setiap diri ini akan selalu melakukan pergolakan pada diri kita sendiri. Setiap kita pasti pernah merasa sakit hati, ada rasa ingin membalas sakit hati, itu adalah sisi gelap yang kita miliki. Bisa disingkat "musuh terbesar itu adalah hawa nafsu" dan hawa nafsu ini adalah sisi gelap dari diri sendiri.
2. Sisi Gelap Naruto bisa disebut Hawa Nafsu
Apakah hawa nafsu bisa dibunuh? apakah hawa nafsu itu datang dari luar diri sendiri? Apakah hawa nafsu itu mudah dikendalikan? jawabannya adalah tidak. Tapi yang bisa dilakukan adalah Berdamai dengan diri sendiri atau mengendalikan hawa nafsu tersebut. 
3. Tingkatan ilmu yang tinggi
Manusia yang mampu melihat dirinya sendiri secara langsung merupakan manusia yang mempunyai pemahaman yang tinggi,  mempunyai ilmu yang tinggi. 
4. Orang yang paling kuat adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu
Jadi jelas disini, bagaimana Naruto menjadi sesosok orang yang kuat di serial Naruto. Karena tidak semua orang mampu mengendalikan hawa nafsunya. Karena hawa nafsu  selalu mengajak kepada keburukan.
5. Peran Pembimbing dalam mengendalikan hawa nafsu
Seseorang yang ingin belajar mengendalikan diri harusnya ada yang membimbing. Dan orang yang membimbing ini haruslah mempunyai pengelaman dan sudah melewati masa-masa itu. Dalam serial Naruto, tidak terlihat adanya pembimbing karena yang jadi acuannya dalam serial tersebut adalah orang tua atau kasih sayang orang tua. Namun dalam dunia nyata, harus ada pembimbing yang menunjukkan jalan kebenaran. 
Kenapa tidak diperlihatkan pembimbing dalam serial Naruto??
Ada beberapa kemungkinan yang bisa dijadikan alasan:
1. Tingkat pemahaman seseorang tentang pengendalian atau pengenalan diri berbeda-beda
2. Keinginan dari pengarang tersebut untuk menyampaikan pesan bahwa orang tua atau orang yang baik akan menjadi penolong kita. 
3. Untuk menutupi, karena tingkat pemahaman berbeda-beda dikhawatirkan akan membuat persepsi ganda.


Apa kelebihan dari mengendalikan diri? 
1. Mengendalikan diri akan membuat hati tentram
Karena dia mampu mengalahkan dirinya sendiri. Menghilangkan  prasangka-prasangka buruk. Hasutan-hasutan buruk dari diri sendiri. Menghilangkan perasaan ketidakadilan yang dia terima, menghilangkan dendam, iri, dan penyakit hati lainnya. Dalam serial Naruto digambarkan raut wajah yang damai.
2. Akan memperoleh kekuatan 
Dalam serial Naruto, Naruto mendapatkan kekuatan dari cakra kyubi atau kurama sehingga tubuhnya menjadi menyala-nyala dari kekuatan kyuubi tersebut. Karena orang yang bisa mengendalikan dirinya sendiri pasti akan mampu melawan rintangan yang ada. 

Jadi itulah pembahsan mengenai naruto melawan diri sendiri... semoga bermanfaat. 

Kamis, 16 Juli 2020

Pudarnya Pesona Pantai Batu Layar

Pudarnya Pesona Pantai Batu Layar

Pantai Batu Layar merupakan pantai penuh kenangan. Pantai ini terletak di Lombok Barat berdekatan dengan makan Tuan Guru. Adanya makam ini yang menjadi salah satu daya tarik yang sangat tinggi bagi masyarakat Lombok yang ingin berkunjung ke Pantai Batu Layar ini. Sekitar tahun 1998-2002 masih sangat kental tradisi ziarah kubur jika ingin ke Pantai Batu Layar ini. Inilah tampilan dari atas Pantai Batu Layar. Pengambilan gambar dilakukan pagi hari.





Seperti kebanyakan pasir-pasir pantai, pasir Pantai Batu Layar ini berwarna gelap. Jarak antara pantai dengan pohon-pohon tidak terlalu jauh, sehingga tidak membutuhkan jarak yang jauh untuk memantau yang mandi. 

Dulu sekitar tahun 1998-2004 banyak masyarakat Mataram yang tujuannya wisatanya ke Pantai ini, terlebih saat itu motor masih sangat minim orang memiliki. Sehingga alternatifnya adalah menggunakan sepeda atau CIDOMO. Cidomo ini merupakan alat angkutan umum tradisional yang ada di Lombok. Di Pulau Jawa biasa disebut delman. Perbedaannya terletak di roda yang digunakan. Cidomo menggunakan roda mobil, dan biasanya mampu menampung hingga 9 (sembilan) orang dalam 1 Cidomo. Dulu sifat kekeluargaannya masih sangat bagus, sehingga jika ada yang berwisata biasanya para anggota keluarga atau bahkan tetangga-tetangga yang lain ikut meramaikan. lebih dari 15 cidomo akan berangkat secara bersama-sama membentuk satu barisan, tentunya ini akan menambah keunikan sendiri bagi yang pergi berwisata menggunakan cidomo ini. Ukuran Panjang dari cidomo ini kurang lebih 3 meter lebarnya 1.5 - 2.5 meter, mempunyai atap pelindung dari hujan dan disertai dengan tirai hujan dari plastik yang di letakkan disamping dari cidomo tersebut. Bisa dibayangkan betapa panjangnya barisan yang dibentuk oleh cidomo-cidomo ini.

Adapun laju dari cidomo memang sangat lambat bila dibandingkan menggunakan sepeda motor. Zaman dahulu belom ada gadget atau sejenisnya. Biasanya perlombaan dalam adu kecepatan cidomo pada saat wisata akan menambah keseruan di saat perjalanan. Suara khas sepatu kuda yang bentrok dengan aspal menjadi nada-nada unik yang bisa membuat penumpangnya terlelap disaat pulang dari wisatanya. 

Biasanya berangkat dari rumah pagi sewaktu matahari baru terlihat, sampai ditempat tujuan kurang lebih 1 atau 2 jam. Namun sebelum ke pantai berziarah dulu ke makam tuan guru tersebut. Yang unik juga, di Pantai Batu Layar tersebut, belom ada yang menjual makanan, bahkan biaya masuk ke tempat tersebut masih gratis. Jadi siapapun yang masuk kesana tidak dikenakan biaya apapun. Saat tulisan ini di posting biaya masuknya Rp 5.000 untuk pengguna sepeda motor.

Untuk kebersihan pantainya tahuan 1998-2004 masih alami, masih belum ada sampah plastik seperti saat ini. Karena dulu membawa bekal biasanya menggunakan rantang atau toples untuk membawa makanan, dan menggunakan daun pisang sebagai piring tentunya menggunakan tangan untuk makan. Air biasanya dibawa menggunakan ceret atau cerek, belum terlalu doyan menggunakan air gelasan atau air galon. 

Ini adalah tampilan pantai pada saat postingan ini diterbitkan, kebetulan musimnya layangan dengan angin yang masih kenceng. Sehingga ombaknya lumayan besar.

 Posisi dari makam tuan guru tersebut ada di bawah ini



Untuk pasirnya memang agak sedikit kotor, tapi untuk air pantainya bersih padaa saat kunjungan terakhir kemaren. Terdapat karang dan sedikit rumput laut sekitar 10 - 20 meter dari pasirnya. Terdapat juga ikan-ikan kecil walaupun tidak terlalu banyak. Mungkin bagi yang ingin meilihat bisa agak jauhan, karena tidak ahli berenang dan tidak menggunakan pelampung hanya menggunakan kaca mata, jadi hanya sebatas itu. Dilain waktu mungkin bisa di potret kondisi dasar pantainya.

Kunjungan terakhir tanggal 12 Juli 2020, kunjungan lumayan ramai, hal ini mungkin karena kebosanan masyarakat akibat pandemi corona, atau bisa jadi karena akan memulai tahun ajaran baru. Kunjungan sebelumnya tidak serame ini, mungkin bisa dihitung hanya sekitar kurang dari 20 yang datang berkunjung.

Hal ini mungkin diakibatkan karena alat transportasi sudah banyak, propaganda tentang pesona pantai pasir putih atau pasir pink padahal banyak hal yang bisa dilakukan jika menggunakan pasir hitam (salah satunya mengubur sebagian tubuh, membuat rumah-rumahan, dan sebagainya), mencari pantai dengan gelombang ombak yang kecil (aman bagi balita) tapi lebih seru ketika bermain ombak yang sedikit besar karena ada keunikan sendiri, dibandingkan dengan bermain ombak yang kecil, mencari pantai yang pengunjungnya sedikit biar lebih tenang namun akses jalannya biasanya agak sedikit susah.

Mungkin hal ini yang membuat pudarnya pesona Pantai Batu Layar bagi sebagian orang, hanya saja kenyamanan, keberagaman kegiatan, keseruan, akses jalan yang bagus tidak semua obyek wisata bisa didapet kecuali di Pantai Batu Layar. Semoga bisa menjadi referensi bagi keluarga yang ingin berkunjung. Karena kenyaman tidak selamanya selalu sesuai dengan selera "orang" tapi apa yang kita butuhkan untuk quality time dan kualitas kegiatan. ^_^

Sabtu, 11 Juli 2020

Cara melupakan seseorang?

Bagaimana cara melupakan seseorang?

hehee... melupakan bukan cara terbaik untuk hal itu.
karena pada dasarnya kalau mau lupa, ya harus amnesia atau menjadi gila sekalian...

sama seperti dalam lagu "Lumpuhkan lah ingatanku hapuskan tentang dia.." ya karena memang tidak akan bisa lupa.

bagaimana bisa seseorang yang sudah dirindukan, dicintai, disayangi, bahkan sampai berkorban segala sesuatu akan bisa melupakan semua itu??? kalau pun katanya bisa? berapa hari? berapa minggu? berapa bulan? atau berapa tahun?

seperti sesosok cinta dalam film ada apa dengan cinta, yang gagal move on hanya gara-gara 1 pesan singkat. hehehe

ya, walaupun itu film, tapi tetap juga akan melibatkan atau bisa diambil dari dunia nyata.

keinginan melupakan seseorang ini biasanya di karena kan ada kelukaan dalam hubungan mereka. entah itu hubungan pertemanan, hubungan saudara, apalagi hubungan asmara. tapi yang paling mendominasi adalah hubungan asmara...

ibaratnya seperti kita luka,,, kalau hanya tergores sedikit, mungkin tidak akan lama prosesnya, bahkan baru ingat kalau lagi luka gara-gara orang lain yang menanyakan.

kalau lukanya dalam, ini yang bahaya... setiap melangkah yang dirasakan sakit melulu, pedih melulu, ya karena belum sembuh.

nah melupakan ini, ibaratnya kita menutupi luka tersebut tanpa mengobatinya terlebih dahulu... mungkin sebagian orang gak akan tau, tapi bagi yang peka, tentu beda lagi...

apa pengaruhnya??? kalau tidak diobati, tersentuh sedikit akan terasa sakit, dan akan berdarah lagi bahkan suka marah-marah, suka nangis-nangis dan lain sebagainya dan bisa kemungkinan larinya adalah dengan menggunakan obat-obatan atau menghilangkan kesadaran...

jadi obati, bukan ditutupi...

cara obatinya?
biasanya obat dari penyakit itu adalah dari penyakit itu sendiri.
contohnya: ular,,, kenapa ular tidak mati karena bisanya sendiri??? ya menurut saya, karena didalam ular itu sendiri sudah ada penawarnya, sehingga menjadi netral bisa yang ada di ular tersebut.

lalu bagaimana dengan kasus di atas, obatnya adalah orang yang menyakiti tersebut,,, berkomunikasilah, redam amarahnya, ajak bicara, kalaupun butuh waktu untuk menjauh, silahkan, tapi tetaplah berhubungan, berbicaralah sekali waktu, buatlah hubungan itu pada saat perkenalan.

ya namanya obat biasanya pahit... begitu pun sebaliknya,,, bakal nolak jika harus menghubungi orang yang telah melukai kita, tapi dari sanalah obatnya tersedia.


jangan lupakan tapi obatilah... ^_^

Apa itu DOSA?

apa itu dosa? 

dosa itu adalah benturan antara hati nurani dengan keegoisan keinginan diri...

maksudnya??

ya itu... ada hal yang meluruskan perbuatan yang seharusnya tidak kita lakukan.
contoh: saat kita ingin menyakiti orang, akan ada per-sekian detik muncul rasa yang menolak keinginan tersebut.

di sanalah perang antara hati nurani dengan keegoisan itu. memang hanya momen sesaat untuk kasus yang sederhana, tapi akan menjadi momen yang berhari-hari, atau berminggu-minggu bahkan bisa berbulan-bulan untuk sesuatu yang kompleks.

tapi sebenarnya lamanya itu bukan masalah seberapa besar kasusnya, tapi seberapa lembutnya hati seseorang tersebut. 

jika dia lembut, maka akan sangat-sangat sulit untuk melakukan hal tersebut, tetapi jika tidak, hal itu bukanlah suatu masalah.

tapi tetap akan ada selalu momen bentrokan itu terjadi.

hubungan dengan "dosa", itu adalah ketika ketidak nyamanan pada saat setelah itu terjadi. yang membuat jadi gelisah, sedih, merasa bersalah, frustrasi, bimbang, dan hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya...